Kamis, 13 Januari 2011

Tafsir Qur'an Dengan Disiplin Ilmu

Oleh : Sandie

Albaqoroh 38-43

Tafsir 2c. Komponen Ilmu dari Dimensi Pengetahuan
Bismillaahir rohmaanir rohiim = Dengan nama Alloh yang pengasih penyayang.

Ayat 38. Ufuk Syurga yang jadi lubang putih itu adalah alam ruh sebagai batas dari lingkaran Rumah Alloh (Hukum Akal = Sidrotil Muntaha) dan berifat menyeret segala yang memasukinya. Ternyata lubang putih itu berlaku seperti pintu bendungan air. Ketika pintu bendungan terbuka (karena didobrak tubuh Adam-Hawa), dia menarik semua air yang terhimpun dimukanya. Ketika lubang putih menyeret Adam dan Hawa, dia juga menyeret dengan kasar semua yang hadir di alam lembut syurga. Saat itulah Kami hukum ruang menyampaikan berita bencana: ‘Turun kamu semua bangsa setan dan bangsa malaikat dari syurga tempat tinggal kalian itu, dan Kami lontarkan kalian semua ke lubang hitam, karena lingkaran pohon teratai telah kalian langgar! Kemudian jika datang petunjuk rosul kepada kalian, siapa saja yang mengikuti petunjuknya, niscaya tidak perlu ada kekhawatiran atas nasibnya di hari akibat. Mereka tidak perlu bersedih hati menjalani hidupnya di alam pengembaraan (lubang hitam) yang berat penuh bencana’.

Ayat 39. Adapun orang-orang kafir (membangkang) terhadap petunjuk rosul (pemimpin akal utusan Akal) dan mendustakan aturan-aturan kami (perangkat hukum akal), pada hari kiamat mereka akan diseret pembalikan ruangwaktu dan nasib dirinya akan dilontarkan Tuhan ke jalur Malik jadi penghuni neraka (alam siksaan) hasil evolusi alam Fana. Mereka yang dilontarkan Hukum ke neraka pada akhir kiamat itu, akan tinggal kekal di dalamnya.

Ayat 40. Karena alasan itu wahai bangsa Israil pemegang Taurot petunjuk Musa! Taurot adalah buku petunjuk ilmu lengkap yang pertama susunan rosul kamu, dan petunjuk ilmu itu hanya bisa dibuka dengan akal yang tidak bisa menerima kebenaran-kepercayaan tidak masuk akal dan tidak adil. Maka kalian harus ingat akan kebenaran akal tinggi yang jadi nikmatku. Akal tinggi itu telah Aku anugerahkan kepada kalian agar dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena itu penuhi janji kalian di alam fitroh kepadaku (Alfatihah 5, Alisroo 78), niscaya Aku juga akan memenuhi janjiku kepada kalian, sehingga kalian akan jadi bangsa beradab yang disegani bangsa lain. Untuk itu, hanya kepada Aku (Hukum Akal) kalian harus takut.

Ayat 41. Setelah menurunkan wahyu Taurot sebagai petunjuk ilmu kepada Musa, Aku (Akal) menurunkan wahyu Zabur sebagai petunjuk ilmu-teknologi kepada Daud. Lalu Kuturunkan wahyu Injil sebagai petunjuk ilmu-teknologi-hukum penciptaan kepada Maryam. Terakhir kuturunkan wahyu Qur’an berupa buku petunjuk kosmologi penciptaan (ilmu asal kejadian segala sesuatu) kepada Muhammad sebagai buku bayangan cermin dari Taurot-Zabur-Injil. Maka berimanlah kalian kepada Qur’an yang telah kuturunkan kepada Muhammad. Sebab Qur’an itu buku sempurna petunjuk moral ilmu-teknologi-hukum yang membenarkan petunjuk Taurot-Zabur-Injil yang ada pada kalian, tetapi telah disembunyikan dengan sengaja oleh para pemimpin agama-politik kalian sendiri, karena mereka ingin merebut legitimasi Alloh atas manusia.
Karena itu, kalian jangan jadi orang pertama yang kafir kepada petunjuk Qur’an. Sebab Qur’an itu berisi rumusan moral ilmu-teknologi-hukum temuan seluruh nabi (penutup nabi-nabi). Maka kalian jangan menukar kebenaran amanat-amanatku (ayat-ayatku) dengan dongeng sihir hadits yang berharga rendah. Sebab Aku (Akal) tidak bisa menerima kebenaran-kepercayaan dongeng sihir exodus-bibble-hadits yang diskriminatif dan tidak masuk akal. Maka hanya kepada Hukum Akal kalian harus takwa (patuh).

Ayat 42. Dari latarbelakang, gejala-tampak, data ilmu, dan simpulan pemimpin, diperoleh rumusan hukumnya sebagai berikut. Qur’an susunan Muhammad adalah buku petunjuk kosmologi, yang didalamnya berisi petunjuk ajaran semua rosul dalam Taurot-Zabur-Injil. Qur’an bukan kitab suci sabda Alloh yang oleh para agamawan Islam tidak boleh diakalkan, karena isinya adalah moral ilmu-teknologi-hukum rumusan Muhammad dari temuan seluruh nabi (penutup nabi-nabi). Karena itu kamu jangan membaurkan moral Qur’an yang hak dengan dongeng jangjawokan sihir hadits yang batil. Kalian para agamawan-politisi Islam jangan menyembunyikan ajaran Qur’an yang hak itu dengan ajaran sihir hadits, padahal kalian sendiri tahu Muhammad berulangkali menyuruh para sahabatnya agar menghapus hadits dan melarang menuliskan-mengumpulkan-menganut hadits dengan ancaman neraka (pengantar Qur’an Depag RI halaman 114)..

Ayat 43. Karena itu wahai bangsa Israil penganut kebenaran politik, dirikan sholat (tegakkan aturan hukum akal) yang adil tanpa diskriminatif, tunaikan zakat (laksanakan tugas hidup kalian) untuk menyelamatkan-mencerdaskan-memajukan-memakmurkan hidup masyarakat tanpa pamrih-ambisi, dan ruku (tunduk) bersama orang-orang (kaum moralis dan para ilmuwan) yang tunduk kepada Hukum Akal yang ditetapkan Alloh.

Tanggapan Mahmud, Hilman, Ma’mun, Anta Suga, Rachmat

Mahmud: “Pada ayat 33 Anda menafsirkan penyebutan nama-nama benda merupakan pertandingan ilmu yang membuat malaikat merasa kalah. Saya minta Anda menjelaskan contoh ilmunya.
Hilman: “Pada ayat 33 dan 34 Anda menyatakan Adam menjelaskan cara penembusan dimensi-dimensi ruang yang oleh bangsa malaikat dinilai sebagai pekerjaan amat sulit. Bisakah Anda menjelaskan alasannya?
Rachmat: “Pada ayat 4l Anda mengatakan wahyu Injil sebagai petunjuk ilmu-teknologi-hukum penciptaan diturunkan kepada Maryam, padahal semua agama menyatakan Injil itu diturunkan kepada Almasih Isa. Bagaimana Anda menjelaskan alasannya?.
Anta Suga: Pada ayat 41 Anda juga menyatakan bahwa penutup nabi-nabi adalah perumus moral ilmu-teknologi-hukum seluruh nabi. Sedangkan semua agamawan Islam meyakini penutup nabi-nabi artinya nabi terakhir, sehingga Rosul Muhammad dinyatakan nabi terakhir. Karena itu aliran Ahmadiyah yang menganut ajaran Nabi Gulam Ahmad orang Pakistan dinyatakan sebagai aliran sesat. Tolong berikan alasan penguatnya?.
Ma’mun: Perintah mendirikan sholat dan menunaikan zakat mulai muncul pada ayat 43. Kebanyakan agamawan Islam meyakini arti mendirikan sholat adalah perintah Alloh untuk melakukan ritual menyembah Rumah Alloh (Ka’bah). Sedangkan tunaikan zakat adalah kewajiban penganut agama Islam membayarkan 2,5 % hartanya tiap tahun, dan zakat fitrah adalah membayar 2,5 kg beras sehabis puasa Romadhon. Sementara tafsir Anda mendirikan sholat adalah menegakkan hukum, dan menunaikan zakat adalah melaksanakan tugas hidup. Saya minta Anda menerangkan alasannya dengan jelas.

Jawaban untuk Mahmud

Sandie : “Contoh sederhana adalah tentang perputaran benda-benda langit pada orbitnya dan berpusing pada porosnya. Bulan (satelit) mengitari Bumi (planet), Bumi dan planet-planet lainnya termasuk komet-asteroid mengitari Matahari (bintang).
Satelit mengitari planet karena perbedaan besar massa. Massa Bulan 1/6 kali massa Bumi, sehingga Bulan harus tunduk pada kekuatan gravitasi Bumi yang lebih besar. Agar tidak tertarik jatuh ke Bumi, Bulan bergerak mengitari Bumi. Hasilnya, menurut penglihatan dari Bumi, Bulan selalu berubah-ubah bentuk dari sabit ke sebelah ke purnama, kembali ke sebelah ke sabit lagi.
Perubahan bentuk Bulan itu terjadi, karena Bulan tidak punya sumber cahaya sendiri. Cahaya Bulan adalah pantulan dari sinar Matahari. Demikian pula, semua planet-satelit-asteroid-komet mengitari Matahari, karena gravitasi Matahari sangat besar. Matahari dikatakan bersinar, karena sinar itu datang dari tungku nulkir di dalam hati bintang sendiri. Itulah kira-kira nama-nama benda langit dengan salah satu di antara alasan ilmunya yang diceritakan Adam kepada bangsa malaikat”.

Jawaban untuk Hilman

Sandie: “Ketika malaikat Jibril melakukan penembusan dimensi-dimensi ruang dari alam lembut ke alam kasar, dia melakukannya dengan kekuatan wadag, mengerem kecepatan gerakannya pada setiap peralihan dimensi ruang. Sama seperti orang yang tinggal di alam lari cepat, dia harus mengerem kecepatan gerakannya hingga lari lambat, lalu berjalan, dan kemudian berhenti di Bumi (Annajm 7-10). Jibril tidak bisa tinggal lama di Bumi, karena dia harus mengerahkan kekuatannya bertahan dari gerakan alaminya yang secepat cahaya. Jika terlalu lama, dia akan meledak dan kembali ke alamnya sendiri. Karena itu dongeng hadits yang menceritakan para malaikat sering muncul-melata di muka Bumi dan berurusan dengan manusia adalah dongeng bohong besar. Artinya, tidak ada malaikat yang mampu muncul di Bumi selain Jibril yang sangat kuat dan cerdas. Kemunculannya di Bumi juga tidak bisa bertahan lama.
Untuk menembus dimensi ruang lembut (alam malaikat), Adam = orang lumpuh. Dia harus melewati 3-cermin (3 tingkat kemampuan). Pertama cermin-C (hukum penolak muatan = penolak jasad kasar) yang hanya bisa ditembus dengan membunuh rasa syahwat-angkara-pamrih-ambisi jasad. Kedua cermin-CP (hukum pembalikan ruang) yang hanya bisa ditembus dengan mengosongkan rasa-jasad. Ketiga cermin-T (hukum pembalikan waktu) yang hanya bisa ditembus dengan membuang rasa-jasad. Itu berarti, hukum-hukum ruang mengandung amanat-amanat Alloh yang menyuruh manusia berpuasa (membunuh-mengosongkan-membuang rasa/nafsu syahwat-angkara-pamrih-ambisi jasad) yang teramat sulit dilakukan makhluk berjasad karena jasad manusia hanya bisa hidup dengan makan-minum. Amanat-amanat inilah yang ditetapkan semua rosul sebagai kewajiban puasa rasa-jasad. Itu penembusan dimensi-dimensi ruang yang diceritakan Adam kepada bangsa malaikat.
Cara penembusan dimensi-dimensi itu perbandingannya seperti orang berkaki lumpuh yang harus bisa berjalan, lalu berlari, kemudian berlari cepat yang nilainya tiga kali lipat dari yang dilakukan Jibril.

Jawaban untuk Rachmat

Sandie: Maryam itu anak gadis piatu yang dipelihara Zakariya pamannya dengan terpaksa karena kalah dalam pertandingan memanah dari saudara-saudaranya. Pertandingan memanah adalah syarat untuk memelihara Maryam. Berkat didikan ibunya yang menganut kebenaran akal, dalam pingitan Zakariya di kamar terasing (mihrob), Maryam banyak melakukan semedi memusatkan diri pada akalnya, sehingga berhasil menembus dimensi-dimensi ruang halus-lembut. Hasil penelitian akalnya terhadap dimensi-dimensi ruang (makanan akal) itu adalah rizki akal (ilmu dan hukum-hukum ruang) yang ditemukannya. Setiap ilmu dan hukum yang ditemukannya dicatat Maryam sebagai rizki dari Alloh (Akal). Catatan Maryam itulah yang jadi cikal bakal Injil, yang selalu dilihat Zakariya setiap dia menengok Maryam di mihrobnya (Ali Imron 37).
Keberhasilan Maryam menembus dimensi-dimensi ruang hingga ke ufuknya untuk melakukan percobaan ilmu membuat Almasih Isa, dikemukakan Rosul Muhammad pada Ali Imron 42 dengan penjelasan berikut: Dan ini peringatan Akal kepada manusia (agamawan) yang merendahkan perempuan ketika hukum (malaikat) memutuskan: ‘Hai Maryam, sesungguhnya ketika kamu berhasil mengosongkan jasad dan memasuki cermin-CP, Alloh telah memilih kamu menjadi nabi. Ketika kamu berhasil menembus cermin-T dengan membuang rasa-jasad, Alloh telah menyucikan diri kamu dan mengangkat kamu jadi rosul. Ketika kamu melakukan percobaan ilmu menciptakan Almasih Isa di cermin-P, Alloh melebihkan kamu atas segala pria dan wanita di dunia’.
Catatan Injil itulah yang selalu dibaca Zakariya setiap kali dia menengok Maryam di mihrobnya, membuat dia amat terkejut dan terpesona. Karena itu dia berdo’a kepada Tuhan agar diberi anak keturunan sendiri yang akan dididik sebagai penganut kebenaran akal seperti Maryam (ayat 38).

Jawaban untuk Anta Suga

Sandie: “Dari uraian-uraian terdahulu dapat diketahui jelas. Untuk jadi nabi, orang harus menembus cermin-CP (hukum pembalikan ruang) yang oleh Rosul Musa disebut perjanjian bukit sebagai persyaratan gelar nabi (ilmuwn penemu). Kepastian bahwa nabi adalah ilmuwan penemu disebutkan dalam Maryam 30 yang menyatakan Isa adalah seorang nabi sejak lahir karena menemukan bahasa Ibunya sehingga bisa berbicara sejak lahir:
‘Dia (Isa) berkata: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Alloh. Dia (Ibuku Maryam) memberiku kitab Injil (ilmu-teknologi-hukum), dan dia (Ibuku Maryam) menjadikan aku seorang nabi dengan melakukan rekayasa genetika pada hati dan otakku, membuat aku menemukan bahasa Ibuku, sehingga aku dapat bicara sejak lahir’.
Untuk menjadi rosul, Rosul Musa mensyaratkan perjanjian gunung, yaitu menembus cermin-T (hukum pembalikan waktu) yang teramat sulit, jauh lebih sulit dari syarat gelar nabi. Albaqoroh 59 memberitahu bahwa tidak sedikit dari nabi yang gagal bahkan mati ketika berusaha menembus cermin-T karena tidak tahu caranya. Artinya, seorang nabi belum tentu rosul, tetapi rosul pasti seorang nabi, sehingga kata penutup nabi-nabi yang diartikan nabi terakhir sangat tidak tepat dan tidak masuk akal, mengingat hingga sekarang ilmuwan penemu (nabi) itu terus bermunculan. Dengan kata lain, lebih rasional jika dinyatakan sebagai rosul penutup, meski masih bisa disangkal dengan ayat yang menyatakan, rosul itu turun di setiap bangsa untuk memberi peringatan kepada bangsanya dengan bahasa yang dimengerti oleh bangsanya masing-masing.
Selain itu, alasan agamawan-ulama Islam yang menyatakan Muhammad nabi terakhir bertentangan dengan Ali Imron 146 yang menceritakan perang Uhud di masa Rosul Muhammad ketika masih hidup: ‘Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama mereka sejumlah besar pengikutnya (pengikut Muhammad) yang takwa...’. Ayat ini secara langsung menyatakan, di masa hidup Rosul Muhammad sendiri sudah banyak pengikutnya yang jadi nabi, sehingga Rosul Muhammad bukan nabi terakhir.
Karena itu tuduhan MUI terhadap Ahmadiyah sebagai aliran sesat karena menganut Nabi Gulam Ahmad adalah rekayasa politik bangsa Arab yang menolak nabi dari bangsa lain, takut penganut agama Arab kehilangan atau berkurang penganutnya.

Jawaban untuk Ma’mun

Sandi: “Agamawan Islam itu telah menyempitkan bahkan mendangkalkan arti falsafah peradabannya (Rukun Islam) sendiri. Padahal mereka sendiri menyatakan, Islam adalah rohmatan lil alamin (rahmat atau berkah bagi seluruh alam), bukan hanya untuk sekelompok manusia penghuni Bumi sebagai satu butir debunya alamfana. Sebab selain manusia, Islam itu jadi anutan bangsa Jin yang tinggal di alam halus dan bangsa malaikat yang tinggal di alam lembut dalam kecepatan cahaya (sehingga seluruh alamfana yang bergerak dalam kecepatan cahaya dihuni oleh bangsa malaikat).
Para ahli kitab (agamawan-politisi) Islam menyatakan. Rukun Islam itu adalah perintah Alloh, yaitu:
1). Syahadat adalah pengakuan diri beriman kepada Alloh dan kepada Rosul Muhammad sebagai utusan Alloh.
2). Sholat adalah perintah Alloh untuk menyembah dirinya, lima kali sehari yaitu dzuhur, asar, maghrib, isya, dan subuh. Ditafsirkan dari Alisroo 78, padahal ayat ini rumusan Rosul Muhammad sebagai janji fitroh (bacaan subuh) bangsa akal dan bangsa rasa (Alfatihah 4-5).
3). Zakat adalah kewajiban mengeluarkan harta 2,5 % setahun untuk tabungan hidup di syurga, dan zakat fitrah adalah kewajiban mengeluarkan 2,5 kg beras/makanan yang dimakan pada akhir puasa romadhon untuk menyucikan diri.
4). Puasa wajib bulan romadhon sebulan penuh untuk menyucikan dosa setahun.
5). Haji-umroh adalah upacara undangan Alloh untuk menghapus seluruh dosa, dan yang telah melakukan upacara keadaan dirinya tanpa dosa seperti bayi baru lahir.
Sebuah ajaran yang benar-benar sangat memuaskan perasaan. Bahkan kemudian ada tambahan, orang yang sudah mati dapat dihajikan dengan membayar sejumlah uang agar dosanya hapus. Sekarang silahkan bandingkan dengan Rukun Islam rumusan Rosul Muhammad dari lompatan bundel-bundel di cermin-P: belakang-ke-depan (syahadat membangun sholat), sisi-ke-sisi (zakat membangun puasa), dan naik-ke-turun (haji membangun umroh). Berikut uraiannya.
1. Syahadat (bundel belakang) adalah moral kasih-sayang, sebagai janji pengabdian manusia akan meneladani moral pengasih-penyayang Akal (Alloh) yang menciptakan alam semesta.
2. Sholat (bundel depan) adalah Hukum Moral atau Hukum Akal yang mengatur-mengendalikan alam semesta, sebagai janji pengabdian manusia akan menganutnya dan menegakkannya dalam kehidupan bermasyarakat di mana pun dia berada.
3. Zakat (bundel sisi) adalah tugas bangsa akal yang jadi katalisator penciptaan, sebagai janji pengabdian manusia akan melaksanakan tugas hidup menyelamatkan-mencerdaskan-memajukan-memakmurkan hidup masyarakat dengan harta-tenaga-ilmu-waktu yang dimilikinya tanpa pamrih-ambisi.
4. Puasa (bundel sisi) adalah kewajiban bangsa rasa, sebagai janji manusia akan membunuh-mengosongkan-membuang rasa (nafsu) syahwat-angkara-pamrih-ambisi jasad.
5. Haji (bundel naik) adalah kewajiban pemimpin yang diangkat rakyat, sebagai janji pemimpin akan menganut Hukum Akal (wukuf berfikir di Arofah), mencari berbagai ilmu andal di alam halus dunia unsur (memunguti batu-batu tengah malam di Muzdalifah), untuk bekal tugas menumpas segala kejahatan setan (melempari jumroh dengan batu-batu itu di bukit Aqobah Mina). Umroh (bundel turun) adalah sumpah tugas pemimpin, sebagai janji akan tunduk-patuh kepada Hukum Akal (tawaf mengitari Ka’bah), akan menyelamatkan-mencerdaskan-memajukan-memakmurkan hidup rakyat dengan harta-tenaga-ilmu-waktu yang dimilikinya (sa’i, lari bolak-balik antara bukit Shofa dan Marwa) tanpa ambisi (mencukur rambut kepala hingga gundul = membuang ego pemimpin), dan akan menumpas segala kejahatan setan (melempari jumroh di bukit Aqobah Mina) tanpa pamrih (menyembelih hewan qurban = membunuh kecintaan terhadap fisik-materi).
Haji-umroh simpulan dari syahadat-sholat-zakat-puasa. Haji-umroh adalah upacara simbolik dari janji-sumpah jabatan pemimpin sebagai penjabaran dari Almu’minuun 8. Artinya, Rukun Islam dirumuskan Rosul Muhammad dari amanat-amanat Alloh dan janji fitroh manusia sebagai pemimpin. Siapa yang menganut Rukun Islam tidak sesuai dengan yang dirumuskan Rosul Muhammad di atas, berarti mendustai ajaran Rosul, dan ancamannya adalah Neraka. Karena setelah mengimani amanat dan janji itu, jika tidak dilaksanakan dalam perjalanan hidupnya, berarti dia terus menumpuk dosa amanat dan janji diri hingga kematian jasadnya. Apalagi para agamawannya yang melalui ceramahnya telah mengubah pengabdian rumusan Rosul itu jadi ritual penyembahan menghapus dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar